BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah organisme benda hidup yang terkandung dalam alam Plantae.
Biasanya, organisme yang menjalankan proses fotosintesis adalah
diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani
proses fotosintesis. Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu
menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses
fotosintesis dan menghasilkan kanji. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan
dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan mempunyai dinding sel.
Pemencaran atau penyebaran pada tumbuhan erat kaitannya dengan reproduksi
karena yang dipencarkan umumnya ad alat reproduksi tumbuhan, misalnya buah dan
biji. Suatu jenis tumbuhan dapat tersebar atau terdistribusi pada daerah yang
luas karena tumbuhan tersebut mampu memencarkan diri. Daerah tempat penyebaran
suatu jenis tumbuhan disebut daerah distribusi. Pemencaran atau penyebaran pada
tumbuhan berfungsi untuk memperluas daerah distribusinya dan untuk mengurangi
persaingan untuk mendapatkan cahaya dan air diantara sesame anggota suatu jenis
tumbuhan. Berdasarkan luasnya area atau daerah distribusi, tumbuhan dibedakan
menjadi tumbuhan kosmopolit dan tumbuhan endemik.
BAB II
UDARA DAN KOMPOSISI UDARA
A.
Udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat
pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21%
oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam
udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga
massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi
bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen
berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan
menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
Di antara gas-gas yang membentuk udara adalah
seperti berikut :
·
Helium
·
Nitrogen
·
Oksigen
·
Karbon
dioksida
B.
Komposisi Udara
Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa
air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya
bertahan beberapa menit saja. Jadi Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri betapa
pentingnya udara bagi kehidupan di bumi. Karena tanpa udara, maka manusia,
hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari
terdapat di atmosfer. Atmosfer juga berfungsi sebagai payung atau pelindung
kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah
hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfer juga merupakan
penghambat bagi benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya sehingga sebagian
meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai
permukaan bumi. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak
dan tidak berwarna. Empat gas utama dalam udara kering meliputi (lihat tabel
1.1).

Kondisi dan
manfaat gas dalam atmosfer antara lain:
1.
Nitrogen
(N2) jumlahnya paling banyak, meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung
bergabung dengan unsur lain, tapi merupakan bagian dari senyawa organik.
2.
Oksigen
(O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi
energi hidup.
3.
Karbon
dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) transparan terhadap
radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan
demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikan
suhu di bumi.
4.
Ozon
(O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas
ini terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon dapat menyerap
radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh
manusia.
Salah satu unsur yang penting dalam atmosfer
adalah uap air. Uap air (H2O) sangat penting dalam proses cuaca atau iklim,
karena dapat merubah fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat melalui
kondensasi dan deposisi. Perubahan fase air, dapat dilukiskan pada gambar 1.

Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah
besar yang tersusun dari dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen. Uap air
yang terdapat di atmosfer merupakan hasil penguapan dari laut, danau, kolam,
sungai dan transpirasi tanaman.
Atmosfer selalu dikotori oleh debu. Debu adalah
istilah yang dipakai untuk benda yang sangat kecil sehingga tidak tampak
kecuali dengan mikroskop. Jumlah debu berubah-ubah tergantung pada tempat.
Sumber debu beraneka ragam, yaitu asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar,
kebakaran hutan, smog dan lainnya. Smog singkatan dari smoke and fog adalah
kabut tebal yang sering dijumpai di daerah industri yang lembab. Debu dapat
menyerap, memantulkan, dan menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosferik
dapat disapu turun ke permukaan bumi oleh curah hujan, tetapi kemudian atmosfer
dapat terisi partikel debu kembali. Debu atmosfer adalah kotoran yang terdapat
di atmosfer.
Ø
Struktur Vertikal Atmosfer

1. Lapisan Troposfer
Gejala cuaca (awan, petir,
topan, badai dan hujan) terjadi di lapisan troposfer. Pada lapisan ini terdapat
penurunan suhu yang terjadi karena sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi
gelombang pendek dari matahari, sebaliknya permukaan tanah memberikan panas
pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya; melalui konduksi, konveksi,
kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.
Ø Konduksi adalah proses pemanasan secara
merambat.
Ø Konveksi adalah proses pemanasan secara
mengalir.
Ø Kondensasi adalah proses pendinginan yang
mengubah wujud uap air menjadi air.
Ø Sublimasi adalah proses perubahan wujud es
menjadi uap air.
Pertukaran panas banyak
terjadi pada troposfer bawah, karena itu suhu turun dengan bertambahnya
ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya berkisar
antara 0,5 dan 1o C tiap 100 meter dengan nilai rata rata 0,65o C tiap 100
meter.
Udara troposfer atas sangat
dingin dengan demikian lebih berat dibandingkan dengan udara diatas tropopause
sehingga udara troposfer tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian tropopause
lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator, tropopause
terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu - 80o C, sedangkan di kutub tropopause
hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu - 40o C. Tropopause adalah lapisan
udara yang terdapat di antara troposfer dengan stratosfer.
2. Lapisan Stratosfer
Lapisan atmosfer diatas
tropopause merupakan lapisan inversi, artinya suhu udara bertambah tinggi
(panas) seiring dengan naiknya ketinggian. Disebut juga lapisan Isothermis.
Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozonosfer yang menyerap radiasi ultra
violet dari matahari. Bagian atas stratosfer dibatasi oleh permukaan
diskontinuitas suhu yang disebut stratopause. Stratopause terletak pada
ketinggian 60 km dengan suhu 0o C.
3. Lapisan Mesosfer
Lapisan mesosfer ditandai
dengan penurunan orde suhu 0,4o C setiap 100 meter, karena lapisan ini
mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh
mesopause yaitu lapisan di dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah,
kira-kira -100o C. Ketinggian sekitar 85 km.
4. Lapisan Thermosfer

Bagian atas lapisan atmosfer dibatasi oleh
termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian 1000 km.
Suhu termopause adalah konstant terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan
waktu, yaitu dengan insolasi (incoming solar radiation). Suhu pada malam hari
berkisar antara 300 dan 1200o C dan pada siang hari antara 700 dan 1700o C.
Densitas termopause sangat kecil, kira-kira 10 kali densitas atmosfer permukaan
tanah.
C.
Efek rumah kaca
Efek rumah
kaca, yang pertama kali
diusulkan oleh Joseph
Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya
(seperti satelit
alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di
masing-masing artikel.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk
menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di
bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia
(lihat juga pemanasan
global). Yang belakang
diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun
ada beberapa perbedaan pendapat.
Ø Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan
karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di
atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran
bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui
kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
·
25%
dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
·
25%
diserap awan
·
45%
diserap permukaan bumi
·
5%
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap
dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan
bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan
dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam
keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca
perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat
menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO)
dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana
dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam
meningkatkan efek rumah kaca.
Ø Akibat
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan
terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek
rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila
kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun
2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan
semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap
atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
D.
Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai.
Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini
terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di
sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut
menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi
dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Ø Faktor terjadinya angin
Faktor terjadinya
angin, yaitu:
Anemometer, alat pengukur kecepatan
angin
·
Gradien barometris
Bilangan
yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km.
Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
·
Letak tempat
Kecepatan
angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
·
Tinggi tempat
Semakin
tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh
pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung,
pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang
besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
·
Waktu
Di siang
hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari
E.
Pengaruh
Angin Terhadap Tumbuhan
Angin secara tidak langsung mempunyai efek penting pada produksi tanaman
pangan. Energi angin merupakan perantara dalam penyebaran tepung sari pada
penyerbukan alamiah, tetapi angin juda dapat menyebarkan benih rumput liar dan
melakukan penyerbuka silang yang tidak diinginkan. Angin yang terlalu kencang
juga akan menggangu penyerbukan oleh serangga.
Angin dapat membantu dalam menyediakan karbon dioksida yang membantu
pertumbuhan tanaman, selain itu juga mempengaruhi suhu dan kelembaban tanah.
Namun pada saat musim kemarau di beberapa daerah di Indonesia bertiup angan fohn
yang dapat merusak karena bersifat kering dan panas. Pada siang hari
didaerah sekitar pantai, angin laut dapat menyebabkan masalah karena angin ini
membawa butiran garam yang dapat merusak daun.
Ø Penyebaran Tumbuhan Melalui Angin
Angin
sangat membantu dalam proses penyebaran tumbuhan,angin juga membantu dalam
proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan,sehingga proses
regenerasi tumbuhan dapat berlangsung.bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran
benihnya di lakukan oleh angin.tumbuhan yang penyebarannya di bantu oleh angin
secara biologi di sebut enemikori.
Contoh penyebaran melalui angin:
Ilalang
dan rerumputan,penyebaran benihnya di lakukan oleh angin.tidak ada seorang pun
yang menanam, tetapi rumput ilalang bisa tumbuh karena angin membawa benih.
contoh
lain yaitu tumbuhan paku,spora di bentuk,dari daun khusus pembentuk spora yang
di sebut sporofil.spora terdapat pada kotak spora(sporangium).ketika spongarium
pecah,spora keluar kemudian di terbangkan oleh angin dan jatuh di tempat yang
sesuai dan tumbuh mrnjadi tumbuhan paku yang baru.
Tumbuhan
jagung atau padi(oriza sativa) juga dapat menyebar melaui bantuan angin melalui
proses penyerbukan.yaitu proses menempelnya benang sari di kepala putik yang di
bantu oleh angin.sehingga terjadinya pembuahan.
Tumbuhan yang penyebarannya dibantu
oleh angin memiliki ciri:
1.
Biji kecil dan ringan.
2.
Biji berbulu atau berambut sehingga dapat melayang
diudara,
3.
Biji terpencar, apabila tangkainya tergoyang oleh
angin maka biji akan keluar lewat lubang atau celah pada biji. Mekanisme ini
disebut pendupaan.
contoh: alang-ala 4.Buah bersayap,
cth: meranti, tengkawang (famili Dipterocarpace)
F.
Air
Air
adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai
saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia
di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan
es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air.
Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara
dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga
wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut
konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air
sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air.
Ø Siklus Air (Siklus Hidrologi) di
Bumi
Daur
hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle atau siklus air. Suatu
sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer
ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi
merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke
tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya.
Air naik ke
udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer
dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua
dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi
sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi.
Uap
air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan
(precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba
di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke
laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai
sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.
Dalam
perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi. Sebagian
dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi,
sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap
dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut,
namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke
lapisan batuan sebagai air tanah.
Sebagian dari
air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan
airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju
sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface
detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap
atau sebaliknya, sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit,
sungai, hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke
dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya
ke luar sebagai mata air.
Siklus hidrologi dibedakan ke
dalam tiga jenis yaitu:
1.
Siklus Pendek : Air laut menguap
kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus
atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali
berulang.

2.
Siklus Sedang : Air laut menguap
lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah
menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke
dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran
air.

3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah
menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang
lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di
pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak
gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair
terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

Unsur-unsur utama
dalam siklus hidrologi :
·
Evaporasi:
penguapan dari badan air secara langsung
·
Transpirasi:
penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
·
Respirasi:
penguapan air dari tubuh hewan dan manusia
·
Evapotranspirasi:
perpaduan evaporasi dan transpirasi
·
Kondensasi:
proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil
pendinginan
·
Presipitasi:
segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, hujan salju
·
Infiltrasi:
air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah
·
Perkolasi:
air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah
atau groundwater
·
Run
off: air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga
menuju ke laut.
G.
Fungsi Air Pada Tumbuhan
Air merupakan
esensi dalam kelangsungan hidup tumbuhan. Setiap hari, sebatang tumbuhan dapat
menyerap bergalon-galon air. Tumbuhan menyerap air melalui akar,
mendistribusikannya melalui pembuluh, dan menguapkannya melalui daun. Namun,
penelitian fisiologis tumbuhan belakangan ini menyatakan bahwa hanya 5 % dari
air yang diserap digunakan untuk proses metabolism. Pertanyaan yang muncul
ialah mengapa tumbuhan menyerap begitu banyak air untuk melangsungkan proses
kehidupannya.
Hampir dari
seluruh anggota dari Kingdom Plantae membutuhkan substrat untuk hidup.Substrat
menyediakan mineral dan air yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mineral dan air
diserap melalui akar, kemudian didistribusikan oleh pembuluh xylem. Air masuk
ke dalam sistem tubuh tumbuhan melalui proses imbibisi, proses penyerapan
cairan melalui ruang antar sel. Mineral melalui jalur lain untuk masuk ke
sistem tubuh tumbuhan, yaitu melalui difusi dan transport aktif. Beberapa
dugaan mengenai fungsi air ialah sebagai media pendistribusian mineral, karena
kemampuan air yang dapat mengionisasi mineral. Fungsi air juga dapat dikaitkan
pada fakta bahwa reaksi kimia metabolisme terjadi pada fase cair. Namun
penelitian dengan menggunakan mineral yang diberi label radioaktif menunjukkan
peredaran mineral dalam tumbuhan dapat terjadi tanpa air.
Sebesar 95%
air yang diserap akar akan dievaporasikan oleh daun melalui transpirasi. Secara
sederhana, tentulah hal tersebut merupakan pemborosan, namun evaporasi
merupakan jawaban mengenai fungsi air pada tumbuhan. Daun merupakan organ yang
sangat terpigmentasi pada tumbuhan. Klorofil, xantofil, dan beta-karoten ialah
beberapa dari pigmen yang terdapat pada daun. Pigmen-pigmen itu berfungsi untuk
menunjang kelangsungan fotosintesis yang membutuhkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu. Dengan demikian daun menyerap begitu banyak radiasi
matahari. Energi radiasi matahari tidak diubah seluruhnya oleh daun menjadi
energi kimia, sisa energy radiasi tersebut menjadikan suhu daun meningkat.
Tumbuhan memiliki mekanisme khusus untuk mengatasi masalah peningkatan suhu. Daun memiliki kemampuan bertukar sinar infrared dengan lingkungan, baik menyerap atau meradiasikan. Tak hanya itu, daun juga dapat melakukan konveksi atau penyaluran panas. Meskipun tumbuhan memiliki beberapa mekanisme penurunan suhu, hal tersebut tidak memadai untuk membuang semua kelebihan energy.
Tumbuhan memiliki mekanisme khusus untuk mengatasi masalah peningkatan suhu. Daun memiliki kemampuan bertukar sinar infrared dengan lingkungan, baik menyerap atau meradiasikan. Tak hanya itu, daun juga dapat melakukan konveksi atau penyaluran panas. Meskipun tumbuhan memiliki beberapa mekanisme penurunan suhu, hal tersebut tidak memadai untuk membuang semua kelebihan energy.
·
Sinar matahari yang diserap +605
·
Pertukaran infra red -235
·
Konveksi -194
·
Sisa energy +176
Sisa energy
tersebut ternyata dibuang melalui proses transpirasi. Perubahan air dari fasa
cair ke fasa gas memerluakan energi, energy tersebut dinamakan kalor laten.
Banyaknya energy kalor yang dibutuhkan untuk mengubah sejumlah cairan disebut
kapasitas kalor. Seperti yang telah diketahui, kapasitas kalor air ialah 44 kJ
mol-1. Jika kita asumsikan kecepatan transpirasi pada suatu daun ialah 4mmol
m-2 s-1, maka didapatkan (4×10-3 J mol-1) (4×10-3 mol m-2 s-1) = 176 J m-2 s-1
atau 176 W m-2. Maka menjadi jelas peran air dalam tumbuhan ialah sebagai agen
pendingin daun terhadap peningkatan suhu akibat fotosintesis.
Penyebaran tumbuhan berlangsung
dengan dua cara yaitu:
1.
Penyebaran
tanpa bantuan luar, misalnya proses pemecahan cangkang buah akibat panas
matahari yang menyebabkan biji terpelanting menjauhi induknya, contoh: pada
petai cina, biji karet, kacang kedelai.
2.
Penyebaran
dengan bantuan faktor luar, yaitu penyebaran bantuan dengan bantuan unsure
abiotik (udara/angin, air, gravitasi, tanah) dan unsure biotic (organism lain).
Fakto ini sering disebut juga sebagai agen penyebaran tumbuhan.
1. Pengertian agen penyebaran tumbuhan
Agen persebaran tumbuhan adalah segala
sesuatu yang membantu penyebaran tumbuhan baik itu berupa agen biotik
(serangga, mamalia, burung, manusia) maupun berupa agen abiotik
(air,udara,tanah).
Ø Penyebaran tumbuhan dengan perantara Air
Buah-buah yang penyebarannya oleh air pada
umumnya memiliki jaringan pengapung (seperti gabus) yang terisi udara atau
jaringan yang tak basah oleh air. Misalnya adalah jaringan sabut pada buah-buah
kelapa (Cocos), ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).
Contoh : Buah bakau (Rhizophora) telah
berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar). Akar lembaga dan
hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung
ranting, hingga pada saatnya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau air di
bawahnya. Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan
seterusnya tumbuh di situ; namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi
terbawa arus air sungai atau laut hingga ke tempat yang baru, di mana kecambah
itu tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.
Tumbuhan yang penyebarannya (biji/buahnya)
dibantu oleh air disebut hidrokori. Penyebaran secara hidrokori dapat mencapai tempat yang sangat jauh,
karena buah/biji dari tanaman itu akan terbawa oleh arus air tersebut. Ciri –
ciri dari biji Penyebaran secara hidrokori adalah ringan dan memiliki pelindung
yang baik bagi embrionya (biji). Oleh karena itu, biasanya mempunyai struktur
kulit buah dengan tiga lapis, sbb:
1.
Eksokarp,
kulit yang paling luar mengilap, tipis, dan kuat.
2.
Mesokarp,
kulit yang tengah yang tebal berisi rongga udara sehingga biji menjadi ringan
dan mengambang di air.
3.
Endokarp,
kulit yang paling dalam kuat dan keras yang berfungsi untuk melindungi embrio.
Contoh tumbuhan yang mpenyebaran bijinya
dibantu oleh air adalah: kelapa (cocos nucifera), buah nyamplung (Calophyllum
inophyllum), eceng gondok (Eichornia crassipes), teratai (Niphea sp.), bakau
(Rhizoporasp.).
Ø
Penyebaran tumbuhan dengan perantara Angin
Di kawasan hutan hujan
tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan
buah dan biji. Tidak mengherankan jika Dipterocarpaceae, kebanyakan memiliki
bentuk buah samara, menjadi salah satu suku pohon yang mendominasi tegakan
hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain yang memanfaatkan angin, yang
juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, adalah jenis-jenis anggrek
(Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan
celah-celah, untuk melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan
angin.
Penyebaran tumbuhan oleh angin
adalah penyebaran yang memanfaatkan hembusan angin yang membawa biji atau buah
dari tanaman itu jauh dari induknya yaitu
ketempat yang lain dan tumbuh dan berkembang di sana. Tumbuhan yang
penyebarannya dibantu oleh angin disebut dengan anemokori. Tumbuhan yang
penyebarannya dibantu oleh angin memiliki ciri-ciri:
a. Biji berbulu atau berambut, contoh:
alang-alang (Imperata cylindrica), kapuk/kapas (Ceiba petanra)
b. Biji terpencar, apabila tangkainya
tergoyang oleh angin maka biji akan keluar lewat lubang atau celah pada biji.
Mekanisme ini disebut pendupaan. Contoh: opium (Papaver sp.)
c. Biji kecil dan ringan, contoh: angrek
(famili Orchidaceae)
d. Buah bersayap, contoh: meranti, tengkawang
(famili Dipterocarpaceae)
e. Buah berambut, contoh: Anemones sp.
H. Karakteristik
tumbuhan berdasarkan cahaya ( Heliophyta dan Sciophyta)
Ø Tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup
pada tempat-tempat dengan intensitas cahaya yang tinggi biasa disebut tumbuhan
dengan intensitas cahaya yang tinggi biasa disebut tumbuhan heliophyta.
Ø Tumbuhan yang hidup baik dalam situasi
jumlah cahaya yang rendah, dengan titik kompnesasi yang rendah pula, dikenal
dengan tumbuhan senang keteduhan atau sciophyta, metabolismenya lambat dan
demikian juga proses respirasinya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui Ekologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari intraksi atau hubungan timbal balik
antara tumbuhan-tumbuhan dengan lingkunganya.Lingkungan sebagai suatu faktor ekologi yang terdapat di
sekitar tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya dapat terdiri dari lingkungan
biotik dan abiotik.
Lingkungan biotik (makhluk hidup) adalah lingkungan yang
terdiri dari semua unsur makhluk hidup yang ada (tumbuhan, hewan atau
mikrobiota) dan lingkungan tak hidup (abiotik), misalnya habitat, air, dan
cahaya.
Dalam Ekologi Tumbuhan kadang-kadang kajian tentang aspek
ekologinya hanya pada tingkat populasi tumbuh-tumbuhannya saja. Kajian tersebut
dinamakan autekologi (ekologi populasi), misalnya tentang aspek tahap-tahap
kehidupannya atau respon dan penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan.
Jika kajiannya meliputi berbagai populasi tumbuhan dari
bermacam-macam jenis (masyarakat tumbuhan) maka kajiannya disebut sinekologi
(ekologi komunitas), misalnya interaksi tumbuh- tumbuhan satu sama lain dalam
memanfaatkan air dan nutrien atau persebarannya.
Populasi ialah
kumpulan dari organisma-organisma sejenis yang dapat berbiak silang sedangkan
komunitas ialah kumpulan dari beberapa populasi yang hidup disuatu areal
tertentu. Sebagai contoh ialah, komunitas kolam, padang pasir, dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1013491543,87388,
http://www.halalguide.info/index.php?option=com_content&task=view&id=1070&Itemi
d=454
http://www.cybertokoh.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=1647
http://id.shvoong.com/tags/transgenik/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1626834-amankah-mengkonsumsitanaman-
transgenik/
Bet with the best bitcoin online bookmaker - Thauberbet
BalasHapusOur bitcoin bookmaker has sbobet ทางเข้า a range of great betting options that will make 퍼스트카지노 you a sure bet on the best sports and casino games. You can choose 제왕카지노 from more than a