Jumat, 06 April 2012

Ekosistem


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sumber Daya Alam Indonesia yang kaya dan beragam, baik dari sektor pertanian, hutan, dan kelautan seperti perikanan, penambangan lepas pantai dengan produksi minyaknya, perhubungan seperti arus lalu lintas kapal tanker yang membawa minyak mentah dan hasil olahanya serta kapal nelayan telah dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan ekonomi regional dan nasional.
Mengingat keragaman ekosistem daratan dan lautan hususnya wilayah pesisir dan laut yang merupakan lokasi beberapa ekosistem yang unik dan terkait, dinamis dan produktif, Beberapa ekosistem utama di wilayah ini adalah Estuaria,hutan marove,padang lamun, terumbu karang, pantai (berbatu dan berpasir), dan pulau-pulau kecil. Dibalik peran yang strategis dengan adanya kekayaan laut yang beraneka ragam, terdapat kendala dan kecenderungan yang mengancam yang ditaandai dengan adanya degradasi fisik seperti pencemaran perairan,penggundulan hutan mangrove, abrasi, dan timbulnya lahan kritis, yang merupakan indikator pelaksanaan pembangunan lingkungan hidup daerah pesisir belum optimal, dengan adanya beberapa benturan konflik kepentingan antara beberapa proyek pembangunan.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Tentang ekosistem darat ?
2.      Tentang ekosistem laut ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    EKOSISTEM DARAT
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut :
1.      Padang pasir (Gurun)
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2.      Tundra
Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada area  ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan,.Tundra biasanya hidup di daerah dingin. Terdapat diwilayah utara dan terdapat dipuncak gunung yang tinggi. Iklimkutub dengan musim dingiin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus menerus. Tundra adalah daerah dingin (beku), dengan ciri-ciri :

a.       Hanya terletak didaerah kutub utara
b.      Memiliki iklim kutub
c.       Pohon rendah/amat pendek (semsk) dan lumut
d.      Masa pertumbuhan sangat pendek
Ciri-ciri bioma tundra :
1.      Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.
2.      Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjangdan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
3.      Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan) Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak,rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.-Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumputkapas dan gundukan gambut (hillock tundra).-Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.-Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.-Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
3.      Padang rumput
Bioma padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke sub tropika. Ciri-ciri bioma padang rumput antara lain sebagai berikut.
a.       Curah hujan 25 - 50 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
b.      Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan.
Rumput yang hidup di bioma padang rumput yang relatif basah. Ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput kering, ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.
Hewannya adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang dan burung. Contoh bioma padang rumput antara lain Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa).
4.      Hutan Hujan Tropis
Secara geografis daerah tropis mencakup wilayah yang terletak di antara titik balik rasi bintang Cancer dan rasi bintang Capricornus, yaitu antara 23°27’ Lintang Utara dan 23°27’ Lintang Selatan. Meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Menurut Koeppen (1930) daerah tropis adalah wilayah yang terletak di antara garis isoterm 180 C bulan terdingin. Daerah tropis secara keseluruhan mencakup 30 % dari luas permukaan bumi. Hutan Tropis merupakan hutan yang berada di daerah tropis.
Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan. Ekosistem hutan hujan tropis terbentuk oleh vegetasi klimaks pada daerah dengan curah hujan 2.000 -11.000 mm per tahun, rata-rata temperatur 25°C dengan perbedaan temperatur yang kecil sepanjang tahun, dan rata-rata kelembapan udara 80 %.
Tipe ekosistem hutan hujan tropis terdapat di wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B (menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson), atau dapat dikatakan bahwa tipe ekosistem tersebut berada pada daerah yang selalu basah, pada daerah yang memiliki jenis tanah Podsol, Latosol, Aluvial, dan Regosol dengan drainase yang baik, dan terletak jauh dari pantai.
5.      Hutan Boreal (Hutan Taiga / Hutan Homogen)
Hutan boreal atau hutan taiga berkembang di daerah lintang tinggi dekatdengan kawasan lingkar kutub dan merupakan jenis hutan terluas kedua setelah hutantropika. Hutan ini ditumbuhi oleh jenis pohon berdaun jarum, dimana di kawasan inimemiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang. Daerah yangtermasuk kawasan ini meliputi Alaska – Amerika Utara, Skandinavia – Eropa Utara,dan Siberia-Rusia.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
a.       Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
b.      Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
c.       Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
d.      Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehinggahutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer.Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah
·         Alder
·         Birch
·         ,juniper
·         spruce
Permukaan tanah hutan ini umumnya tertutup lumut kerak yang tebal.Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarumdan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruang, rubah, dan serigala.
B.     EKOSISTEM LAUT
1.      Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut :
a.      Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
b.      Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1)      Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
2)      Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a.       Plankton;
·         Terdiri alas fitoplankton dan zooplankton;
·         Biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b.      Nekton;
·         Hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c.       Neuston;
·         Organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
·         Bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d.      Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung
·         pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e.       Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
·         Endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis. Lihat gambar.
Organisme yang hidup di daerah ekosistem air tawar memiliki karakteristik tertentu, seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya memiliki ciri-ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis.
2.      Hutan Pantai
Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat. Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai. Tumbahan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan tersebut bergerombol membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Suatu unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya disebut formasi. Setiap formasi diberi nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang paling dominan. Berdasarkan susunan vegetasinya, ekosistem hutan pantai dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.      Formasi Pres-Caprae
Pada formasi ini, tumbuhan yang dominan adalah Ipomeea pres-caprae, tumbuhan lainnya adalah Vigna, Spinifex littoreus (rumput angin), Canavalia maritime, Euphorbia atoto, Pandanus tectorius (pandan), Crinum asiaticum (bakung), Scaevola frutescens (babakoan).
b.      Formasi Baringtonia
Vegetasi dominan adalah pohon Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya adalah Callophylum inophylum (nyamplung), Erythrina, Hernandia, Hibiscus tiliaceus (waru laut), Terminalia catapa (ketapang).
Di daerah pasang surut sendiri dapat terbentak hutan, yaitu hutan bakau. Hutan bakau biasanya sangat sukar ditempuh manusia karena banyaknya akar dan dasarnya terdiri atas lumpur.

3.      Hutan mangrove
Di sebut juga hutan pantai. Hutan pasang surut air laut, Hutan payau, atau Hutan bakau.Merupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut.Hutan ini terdapat di di Pulau sumatra ,kalimantan ,jawa dan irian jaya.Hutan ini dapat hidup dengan subur klau wilayah pesisir tersebut memenuhi syarat-syarat berikut:
a.       Terlindung dari gemuran ombak dan arus pasang surut air lautyang kuat.
b.      Daerahnya datar.
c.       Memilki muara sungai yang besar
d.      Kadar garam air laut antara 10-30 per mil
Hutan mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting di wilayah pesisir sebab memiliki fungsi ekologis dan fungsi ekonomis ,sebagai berikut contoh ekologi;
f.       Penahan abrasi
g.      Penyerap limbah
h.      Pencegah intrusi laut
contoh ekonomis ;
a.       Bahan bakar, bahan kertas, bahan bangunan
b.      Perabot rumah tangga
c.       Bahan penyamak kulit dan pupuk hijau

4.      Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
5.      Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Meskipun banyak terdapat di seluruh perairan dunia maupun baik hanya di daerah tropis. Terumbu karang hanya terbentuk dari endapan-endapan kalsium karbonat yang di hasilkan oleh organisme karang, alga berkapur dan organisme lain yag mengandung kalsium. Terbentuknya ekosistem ini karena faktor :
a.       Kedalaman sekitar 10m
b.      Temperatur 25-29
c.       Kadar garam 30-35 mil
Fungsi ekologi :
a.       Penyedia nutrien bagi biota perairan
b.      Tempat berkembang biota
Fungsi Ekonomi :
a.       Penghasil jenis ikan, udang, muiara
b.      Bahan pengurai
c.       Hiasan
BAB III
PENUTUP
A.    EKOSISTEM DARAT
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut :
1.      Padang pasir (Gurun)
2.      Tundra
3.      Padang rumput
4.      Hutan Hujan Tropis
5.      Hutan Boreal (Hutan Taiga / Hutan Homogen)

B.     EKOSISTEM LAUT
1.      Ekosistem air tawar
2.      Ekosistem Terumbu Karang
3.      Estuari
4.      Hutan mangrove
5.      Hutan Pantai






DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar